angkot asal Sragen, Jawa
Tengah, memberi nama
anaknya sesuai sang idola
pupus akibat kesalahan tulis
akte kelahiran.
Berkat penampilan gemilang
Irfan Bachdim pada AFF Suzuki
Cup 2010, Triyono sudah
bertekad memberi nama anak
laki-laki yang tengah
di kandung istrinya sesuai dengan nama pemain Indonesia
blasteran Belanda itu. Anak
kesepuluh pasangan Triyono
dan Siti Wahyuni itu pun lahir
sehat pada pagi hari 1 Januari
2011.
Ketika ditanyakan bidan nama
yang disiapkan untuk anaknya,
Triyono menjawab dengan
mantap.
"Begitu lahir, saya berpesan
kepada bidan, yang akan melaporkan kelahiran ke
kantor kecamatan, namanya
Irfan Bachdim," kisah pria 42
tahun ini kepada RNW. "Walaupun kalah di final dari
Malaysia, tapi saya kagum
pada permainan Irfan Bachdim dan
Christian Gonzales di Piala
AFF."
"Ketika masih dalam kandungan, saya sudah
berjanji memberi nama Irfan Bachdim karena dia masih ada
keturunan Indonesia."
Tetapi alangkah kagetnya
Triyono begitu mendapati akte kelahiran yang sudah jadi.
"Saya kaget membaca akte
kelahiran, ternyata ada huruf
yang salah. Huruf terakhir
yang seharusnya 'M' malah
diganti 'N'," lanjutnya. Tidak hanya itu. Ada pula
kesalahan penulisan huruf 'V'
pada kata pertama nama sang
bayi, serta tidak ada 'C' pada
penggalan kata kedua
sehingga di atas akte tertera nama, "Irvan Bahdin"
.
Triyono bukannya tidak ingin
mengganti nama putra
bungsunya, tapi tak punya
biaya untuk mengurus.
"Saya tidak punya uang untuk
membuat akte kelahiran baru yang membutuhkan biaya
Rp.350 ribu. Terlalu mahal buat
kami," imbuhnya.
Tetapi, Triyono tidak berkecil
hati, "Saya suka dia karena
giringan bolanya, tendangannya, dan juga
semangatnya. Semoga anak
bungsu kami kelak juga bisa
berprestasi."
Pria asal desa Pagak
Sumberlawang itu juga
mengungkapkan harapan agar
ketua umum PSSI terpilih lebih
memfokuskan pada
perkembangan pemain-pemain berbakat dari wilayah
pedesaan seperti tempat
tinggalnya.
"Pak Agum Gumelar bagus,
sebelum Nurdin Halid beliau
membuktikan punya kepedulian kepada daerah. Kalau ibu Diza
Rasyid Ali karena dia
perempuan jadi baik untuk
emansipasi. Biarkan
perempuan yang menggunakan
hatinya dalam memimpin," tutup Triyono sambil
menyebutkan dua nama
favoritnya untuk memimpin
PSSI.
Sayangnya, harapan Triyono
tidak dapat terwujud. Sebagai ketua Komite Normalisasi,
Agum Gumelar tidak dapat
bertarung dalam bursa
pencalonan ketua umum,
sedangkan Diza Rasyid Ali tidak
lolos verifikasi.
Dikutip dari: Goal.com
Label:
humor
POSTING BERKAITAN
POSTING BERKAITAN
7 komentar untuk Niat seorang ayah memberi anaknya nama "Irfan Bachdim" gagal karena kesalahan tulis
Siang Broth..
Mohon pencerahannya ya disini
JAWAB
Jumat, 06 Mei 2011 pukul 11.30.00 GMT+7
@.•-'Şђōfā_Çђēñōv'-•. okeh, segera meluncur..
JAWAB
Jumat, 06 Mei 2011 pukul 13.29.00 GMT+7
Walah..ga apa2 deh masbro,bahdin jg okeh..hahaha
JAWAB
Jumat, 06 Mei 2011 pukul 17.29.00 GMT+7
@Malieh kalo aku jd bapanya pasti bakalan ngamuk soalnya duit yg dpke bikin akta hasil nabung selama 3th..hehe
JAWAB
Sabtu, 07 Mei 2011 pukul 08.38.00 GMT+7
juru ketiknya gak lulus sd kayaknya
JAWAB
Senin, 09 Mei 2011 pukul 20.34.00 GMT+7
@atdhyctive haha masih mending gk lulus sd, ini mah gk sekolah sama sekali..wkwkwk
JAWAB
Senin, 09 Mei 2011 pukul 20.51.00 GMT+7
@kamurakata™ Broth, forumku ke delete
JAWAB
Rabu, 11 Mei 2011 pukul 17.39.00 GMT+7
Posting Komentar
Semoga anda adalah pembaca
yang baik hati jika berkenan
tinggalkanlah komentar untuk
saya.
1. Gunakan pilih Name/url
pada pemilihan nama jika
anda tidak memiliki blog, dibagian url bisa diisi link wapsite anda atau alamat id facebook/twitter anda, bisa juga dibiarkan kosong.
2. Sebisa mungkin jangan
menggunakan id anonymouse atau
id falsu
3. Gunakan emoticon secara bijak
4. Di mohon komentar tidak
mengandung sara, saru, spam
dan kata-kata yang tidak
pantas di ucapkan
5. Jika komentar tidak pantas
di tampilkan admin akan
menghapus komentar yang
sudah ada.
6. Komentar anda merupakan
motipasi bagi kelangsungan
blog ini.